Daftar Tegangan Koil Motor Terbaik dan Standar

Daftar Tegangan Koil Motor – Koil motor adalah salah satu komponen penting dalam sistem pengapian kendaraan bermotor. Koil akan mengubah tegangan rendah dari baterai menjadi tegangan tinggi ke busi.

Tanpa koil motor yang berfungsi dengan baik, kendaraan kalian tidak akan bisa menyala dengan optimal. Mengetahui daftar tegangan koil motor sangat penting untuk memastikan kinerja optimal dari sistem pengapian kalian.

Dengan pengetahuan dasar tentang tegangan koil motor, kalian bisa lebih peka terhadap tanda-tanda awal masalah pada sistem pengapian. Ini tentu saja akan menghemat waktu dan biaya perbaikan di kemudian hari.

Tegangan yang tepat pada koil motor memastikan bahwa mesin berjalan dengan lancar dan efisien. Tegangan yang terlalu rendah bisa menyebabkan mesin sulit dinyalakan atau bahkan tidak bisa dinyalakan sama sekali.

Sebaliknya, tegangan yang terlalu tinggi bisa menyebabkan kerusakan pada komponen lain dalam sistem pengapian. Oleh karena itu, penting untuk memahami berapa tegangan yang seharusnya pada koil motor dan bagaimana cara mengukurnya dengan benar.

Daftar Tegangan Koil Motor

Tegangan koil motor adalah aspek penting dalam sistem pengapian kendaraan bermotor, karena koil bertugas untuk meningkatkan tegangan dari aki motor yang hanya 12 volt menjadi tegangan tinggi yang diperlukan untuk memicu busi.

Berikut ini adalah panduan lengkap mengenai daftar tegangan koil motor untuk merek Honda, Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki:

1. Tegangan Koil Motor Honda

Tegangan Koil Motor Honda

Koil motor Honda umumnya dirancang untuk menghasilkan tegangan antara 12.000 hingga 15.000 volt. Koil ini dapat ditemukan pada berbagai model, seperti Honda BeAT, Honda Vario, dan Honda CBR.

Untuk memeriksa tegangan koil Honda, kalian dapat menggunakan multimeter digital dengan spesifikasi minimum impedansi 10 MW/DCV. Hubungkan multimeter ke terminal primer dan sekunder koil, kemudian starter motor untuk mengukur tegangan puncak yang dihasilkan​.

Berikut ini adalah daftar tegangan koil motor Honda untuk berbagai model, yang mencakup tegangan primer dan sekunder.

Honda BeAT

  • Tegangan Primer: 12 volt
  • Tegangan Sekunder: 15.000 – 20.000 volt

Honda Vario

  • Tegangan Primer: 12 volt
  • Tegangan Sekunder: 15.000 – 20.000 volt

Honda CBR 150R

  • Tegangan Primer: 12 volt
  • Tegangan Sekunder: 25.000 – 40.000 volt

Honda Supra X 125

  • Tegangan Primer: 12 volt
  • Tegangan Sekunder: 15.000 – 20.000 volt

Honda MegaPro

  • Tegangan Primer: 12 volt
  • Tegangan Sekunder: 15.000 – 20.000 volt

Honda GL Max 125cc

  • Tegangan Primer: 12 volt
  • Tegangan Sekunder: 15.000 – 20.000 volt

Honda Tiger

  • Tegangan Primer: 12 volt
  • Tegangan Sekunder: 15.000 – 20.000 volt

Honda Verza

  • Tegangan Primer: 12 volt
  • Tegangan Sekunder: 15.000 – 20.000 volt

Honda Win

  • Tegangan Primer: 12 volt
  • Tegangan Sekunder: 15.000 – 20.000 volt

2. Tegangan Koil Motor Yamaha

Tegangan Koil Motor Yamaha

Yamaha menggunakan koil dengan tegangan output yang serupa, yakni sekitar 12.000 hingga 15.000 volt. Model seperti Yamaha Mio, Yamaha Vixion, dan Yamaha R15 semuanya dilengkapi dengan koil yang dapat menghasilkan tegangan tersebut.

Seperti halnya Honda, pengukuran tegangan koil Yamaha dapat dilakukan dengan menggunakan multimeter digital. Yamaha juga menawarkan koil racing seperti Koil YZ125 yang dapat meningkatkan tegangan hingga 35.000 volt untuk keperluan balap​.

Berikut adalah daftar tegangan koil motor Yamaha untuk berbagai model yang dapat membantu kalian dalam menjaga performa motor tetap optimal.

Yamaha Mio

  • Tegangan Primer: 12 volt
  • Tegangan Sekunder: 15.000 – 20.000 volt

Yamaha NMAX

  • Tegangan Primer: 12 volt
  • Tegangan Sekunder: 25.000 – 30.000 volt

Yamaha Vixion

  • Tegangan Primer: 12 volt
  • Tegangan Sekunder: 15.000 – 20.000 volt

Yamaha RX King

  • Tegangan Primer: 12 volt
  • Tegangan Sekunder: 11.500 – 12.500 volt

Yamaha R15

  • Tegangan Primer: 12 volt
  • Tegangan Sekunder: 25.000 – 40.000 volt

Yamaha Jupiter MX

  • Tegangan Primer: 12 volt
  • Tegangan Sekunder: 15.000 – 20.000 volt

3. Tegangan Koil Motor Suzuki

Tegangan Koil Motor Suzuki

Suzuki memproduksi motor dengan koil yang memiliki tegangan output standar antara 12.000 hingga 15.000 volt. Beberapa model populer seperti Suzuki Smash, Suzuki Satria, dan Suzuki GSX-R menggunakan koil ini.

Suzuki juga menawarkan opsi koil racing yang mampu meningkatkan tegangan hingga 40.000 volt, cocok untuk penggemar balap motor. Untuk mengukur tegangan koil Suzuki, metode yang digunakan sama dengan Honda dan Yamaha, yaitu menggunakan multimeter digital​.

Suzuki Satria F150

  • Tegangan Primer: 12 volt
  • Tegangan Sekunder: 15.000 – 20.000 volt

Suzuki GSX-R150

  • Tegangan Primer: 12 volt
  • Tegangan Sekunder: 20.000 – 25.000 volt

Suzuki NEX II

  • Tegangan Primer: 12 volt
  • Tegangan Sekunder: 15.000 – 20.000 volt

Suzuki Smash

  • Tegangan Primer: 12 volt
  • Tegangan Sekunder: 12.000 – 15.000 volt

Suzuki Shogun 125

  • Tegangan Primer: 12 volt
  • Tegangan Sekunder: 15.000 – 20.000 volt

Suzuki Address

  • Tegangan Primer: 12 volt
  • Tegangan Sekunder: 15.000 – 20.000 volt

Suzuki Burgman Street 125

  • Tegangan Primer: 12 volt
  • Tegangan Sekunder: 15.000 – 20.000 volt

4. Tegangan Koil Motor Kawasaki

Tegangan Koil Motor Kawasaki

Kawasaki, yang dikenal dengan motor-motor berperforma tinggi seperti Kawasaki Ninja dan Kawasaki Z series, menggunakan koil dengan tegangan output standar yang juga berada di kisaran 12.000 hingga 15.000 volt.

Untuk penggemar balap, Kawasaki menyediakan koil racing yang dapat meningkatkan tegangan hingga 40.000 volt, memberikan performa pengapian yang lebih baik. Pengukuran tegangan koil pada Kawasaki dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti pada merek-merek lainnya​​.

Kawasaki Ninja 250

  • Tegangan-Primer: 12volt
  • Tegangan-Sekunder: 15.000-20.000volt

Kawasaki Ninja ZX-6R

  • Tegangan-Primer: 12volt
  • Tegangan-Sekunder: 25.000-30.000volt

Kawasaki Ninja H2

  • Tegangan-Primer: 12volt
  • Tegangan-Sekunder: 30.000-35.000volt

Kawasaki KLX 150

  • Tegangan-Primer: 12volt
  • Tegangan-Sekunder: 15.000-20.000volt

Kawasaki KLX 230

  • Tegangan-Primer: 12volt
  • Tegangan-Sekunder: 20.000-25.000volt

Kawasaki KLX 250

  • Tegangan-Primer: 12volt
  • Tegangan-Sekunder: 25.000-30.000volt

Kawasaki Z125 PRO

  • Tegangan-Primer: 12volt
  • Tegangan-Sekunder: 15.000-20.000volt

Kawasaki Z250

  • Tegangan-Primer: 12volt
  • Tegangan-Sekunder: 20.000-25.000volt

Kawasaki Z1000

  • Tegangan-Primer: 12volt
  • Tegangan-Sekunder: 30.000-35.000volt

Kawasaki Versys-X 250

  • Tegangan-Primer: 12volt
  • Tegangan-Sekunder: 20.000-25.000volt

Kawasaki Versys 1000

  • Tegangan-Primer: 12volt
  • Tegangan-Sekunder: 30.000-35.000volt

Cara Mengukur Tegangan Koil Motor

Cara Mengukur Tegangan Koil Motor

Mengukur tegangan koil motor adalah langkah penting untuk memastikan koil berfungsi dengan baik dan memberikan percikan api yang cukup untuk pembakaran yang efisien. Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa kalian ikuti untuk mengukur tegangan koil motor dengan tepat.

Persiapan Alat dan Bahan

  • Multimeter Digital: Pastikan multimeter dalam kondisi baik dan mampu mengukur tegangan tinggi.
  • Probe Multimeter: Kabel penghubung yang akan digunakan untuk mengukur tegangan.
  • Manual Servis Motor: Buku panduan yang berisi spesifikasi tegangan koil untuk model motor kalian​

Langkah-Langkah Mengukur Tegangan Koil

  • Pastikan sepeda motor dalam keadaan mati.
  • Lepaskan kabel koil dari CDI atau ECU untuk pengukuran lebih akurat.
  • Untuk mengukur tegangan koil primer sambungkan probe positif multimeter ke terminal primer koil dan probe negatif ke ground (misalnya, blok mesin).
  • Atur multimeter pada mode pengukuran tegangan DC (voltmeter).
  • Nyalakan kontak motor dan starter mesin.
  • Bacalah tegangan yang terukur pada layar multimeter. Tegangan normal untuk koil primer biasanya antara 100-200 volt. Jika hasil pengukuran berada di luar rentang tersebut, mungkin ada masalah dengan koil primer​.
  • Kemudian untuk mengukur tegangan koil sekunder sambungkan probe positif multimeter ke output koil sekunder dan probe negatif ke ground.
  • Nyalakan motor dan atur multimeter pada mode pengukuran tegangan DC.
  • Bacalah tegangan yang terukur pada layar multimeter. Tegangan normal untuk koil sekunder berkisar antara 10.000-25.000 volt. Tegangan di luar rentang tersebut dapat mengindikasikan adanya masalah pada koil sekunder​.

Jika tegangan berada dalam rentang yang ditentukan oleh produsen, berarti koil berfungsi dengan baik. Jika tegangan di luar rentang yang ditentukan, koil mungkin mengalami masalah dan perlu diganti.

Pengukuran tegangan sebaiknya dilakukan saat mesin dalam keadaan panas untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Pastikan multimeter terkalibrasi dengan baik untuk menghindari kesalahan pembacaan​

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kalian dapat memastikan bahwa koil motor berfungsi dengan baik dan memberikan tegangan yang sesuai untuk sistem pengapian.

Tanda Koil Motor Lemah atau Rusak

Tanda Koil Motor Lemah atau Rusak

Koil motor adalah komponen penting dalam sistem pengapian kendaraan bermotor. Fungsi utamanya adalah untuk meningkatkan tegangan rendah dari aki menjadi tegangan tinggi yang diperlukan untuk memicu busi dan menghasilkan percikan api. Berikut adalah beberapa tanda koil motor lemah atau rusak yang perlu kalian perhatikan:

Motor Sulit Dinyalakan

Salah satu tanda paling umum koil motor yang lemah adalah motor sulit dinyalakan. Jika kalian merasa motor kalian sulit untuk hidup, baik dengan electric starter maupun kick starter, ini bisa menjadi indikasi bahwa koil motor mengalami masalah.

Koil yang rusak sering kali menyebabkan mesin sulit dinyalakan atau bahkan tidak bisa menyala sama sekali​​.

Mesin Brebet

Mesin yang terasa brebet atau tersendat-sendat saat dijalankan juga bisa menjadi tanda koil yang lemah.

Hal ini terjadi karena pembakaran yang tidak sempurna akibat tegangan yang tidak cukup untuk memicu percikan api yang optimal pada busi. Gejala ini sering kali muncul saat mesin sedang berakselerasi atau saat beban mesin meningkat​.

Mesin Mati Mendadak

Koil motor yang rusak bisa menyebabkan mesin mati mendadak saat berkendara. Ketika koil tidak mampu menghasilkan tegangan yang cukup, mesin bisa mati tiba-tiba dan sulit untuk dinyalakan kembali. Ini adalah situasi yang sangat berbahaya, terutama jika terjadi di jalan raya​.

Suplai Arus Tidak Maksimal

Kerusakan pada kabel koil atau komponen internal koil bisa menyebabkan suplai arus listrik yang tidak maksimal. Kondisi ini mengakibatkan tegangan yang dihasilkan koil lebih rendah dari yang seharusnya, sehingga tidak mampu memberikan percikan api yang kuat pada busi.

Warna Percikan Api

Percikan api yang dihasilkan oleh koil yang lemah biasanya berwarna merah, bukan biru. Percikan api merah menunjukkan bahwa tegangan yang dihasilkan koil tidak cukup kuat untuk pembakaran yang optimal. Sebaliknya, percikan api yang baik dan kuat biasanya berwarna biru terang​.

Tindakan Perbaikan

Jika kalian mendapati tanda-tanda tersebut, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah memeriksa kondisi fisik koil dan kabel-kabelnya. Pastikan tidak ada kerusakan atau keausan yang signifikan.

Jika perlu, gunakan multimeter untuk mengukur tegangan koil dan pastikan tegangan berada dalam rentang normal yang ditentukan oleh pabrik​.

Jika hasil pengukuran menunjukkan bahwa koil rusak, sebaiknya segera ganti dengan koil yang baru untuk menghindari masalah lebih lanjut pada sistem pengapian motor.

Kesimpulan

Dengan mengetahui tegangan koil motor yang sesuai dengan model dan merek motor kalian, kalian dapat memastikan sistem pengapian bekerja dengan optimal dan mengurangi risiko kerusakan. Pengukuran tegangan secara berkala dan perawatan yang tepat sangat penting untuk menjaga performa motor tetap prima.

Tinggalkan komentar