Cara Mengecek CDI dengan Avometer Semua Tipe Motor

Cara Mengecek CDI dengan Avometer – Mengecek kondisi CDI motor adalah langkah penting untuk memastikan sistem pengapian bekerja dengan optimal. CDI, atau Capacitor Discharge Ignition, berperan krusial dalam menghasilkan percikan api yang diperlukan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar dalam silinder mesin.

Dengan menggunakan avometer, proses pengecekan menjadi lebih mudah dan akurat, bahkan bagi pemula. Avometer, yang juga dikenal sebagai multitester atau multimeter, adalah alat yang serbaguna untuk mengukur arus, tegangan, dan hambatan listrik.

Alat ini membantu dalam mendeteksi apakah CDI berfungsi dengan baik atau sudah mengalami kerusakan. Melalui panduan langkah demi langkah yang praktis, Anda dapat mengidentifikasi masalah pada CDI dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga performa motor tetap prima.

Dengan memahami cara mengecek CDI menggunakan avometer, Anda dapat melakukan perawatan dan diagnosa awal terhadap sistem pengapian motor Anda, memastikan bahwa kendaraan Anda selalu dalam kondisi terbaik untuk digunakan sehari-hari.

Cara Mengecek CDI Motor dengan Avometer

Cara Mengecek CDI Motor dengan Avometer

Bagi Anda yang awam dalam mengecek CDI motor, Anda bisa menggunakan Avometer atau Multimeter. Selain mudah digunakan, alat tersebut cukup gampang ditemui di pasaran dengan harga terjangkau.

Tidak hanya CDI motor saja, tetapi Avometer juga bisa berfungsi untuk mengecek arus listrik hampir semua komponen kelistrikan. Cara kerjanya jika menemui masalah pada komponen yang akan dicek, maka alat tersebut akan menunjukkan pergerakan jarum.

Lantas, bagaimana cara mengetahui CDI masih baik atau rusak? Dengan menggunakan Avometer Anda bisa mengecek CDI motor masih aman digunakan atau tidak, lebih jelasnya silakan ikuti langkah-langkah berikut:

1. Persiapan Alat dan Bahan

Langkah pertama yakni, persiapkan semua alat maupun bahan yang nantinya dapat membantu pengecekan CDI motor. Beberapa alat ataupun bahan yang perlu disiapkan antara lain:

  • Avometer (Multimeter): Pastikan avometer dalam kondisi baik dan siap digunakan.
  • Motor dengan CDI: Siapkan motor yang CDI-nya akan dicek.
  • Kabel Penghubung: Pastikan kabel avometer dalam kondisi baik tanpa ada kerusakan atau putus.
  • Buku Manual Motor: Untuk mengetahui posisi CDI dan koneksi yang tepat.

2. Setting Avometer pada Sinus 200 Volt

Selanjutnya, posisikan Avometer dengan memutar selektor avometer ke posisi DC 250 Volt. Ini memastikan bahwa pengukuran dilakukan pada voltase yang tepat untuk sistem pengapian CDI​.

3. Menghubungkan Kabel Merah dan Hitam

Setelah mengatur selektor Avometer, berikutnya tinggal menghubungkan kabel merah dan hitam. Apa fungsi dari kabel merah dan kabel hitam pada multimeter? Berikut keterangan fungsi kabel merah dan hitam di Avometer:

  • Kabel Merah ke CDI: Sambungkan kabel merah dari avometer ke kabel CDI yang menuju koil. Ini adalah kabel yang membawa arus dari CDI ke koil pengapian.
  • Kabel Hitam ke Ground: Sambungkan kabel hitam dari avometer ke massa atau bodi motor. Ini memberikan referensi tanah untuk pengukuran arus listrik​.

4. Melakukan Pengukuran

Langkah terakhir yang perlu dilakukan ketika sudah menghubungkan kabel merah maupun hitam, yakni melakukan pengukuran. Di mana, jarum pada Avometer nantinya akan menunjukkan seberapa besar arus listrik yang bisa dihantarkan oleh CDI motor.

Lantas, bagaimana cara mengukurnya? Supaya menjadi panduan semua pihak, berikut adalah cara mengukur arus listrik dengan avometer:

  • Nyalakan Motor: Hidupkan motor menggunakan starter atau kick starter. Perhatikan jarum atau display digital pada avometer.
  • Perhatikan Arus: Jika jarum avometer bergerak ke kanan lalu kembali ke kiri, berarti ada arus yang mengalir dari CDI ke koil. Jika jarum tidak bergerak sama sekali, kemungkinan besar CDI mengalami kerusakan dan perlu diganti.

Baca juga:

Menginterpretasikan Hasil Pengukuran Avometer

Menginterpretasikan Hasil Pengukuran Avometer

Bagi orang awam yang baru saja menggunakan Avometer untuk mengecek arus listrik pada CDI motor, tentunya sulit menafsirkan hasil pengukurannya. Di mana, pengukuran dapat mengindikasi CDI berfungsi dengan baik, mengalami kerusakan, atau memerlukan pemeriksaan tambahan.

Supaya tidak salah dalam menafsirkan hasil pengukuran cek CDI dengan Avometer, berikut adalah beberapa cara menginterprestasikan hasil pengukurannya:

CDI Berfungsi dengan Baik

Terdapat beberapa ciri-ciri CDI motor masih berfungsi dengan baik, setelah melakukan pengukuran menggunakan Avometer. Cara melihat atau menginterprestasikan CDI motor berfungsi dengan baik, yakni:

  • Pergerakan Jarum Avometer: Jika jarum avometer bergerak ke kanan saat motor dinyalakan, kemudian kembali ke kiri, ini menunjukkan bahwa ada arus yang mengalir dari CDI ke koil pengapian.
  • Arus Listrik Stabil: Jarum avometer yang bergerak stabil menandakan bahwa CDI mengalirkan arus listrik yang cukup untuk pengapian, menandakan bahwa CDI masih dalam kondisi baik dan dapat digunakan.

CDI Mengalami Kerusakan

Meskipun diketahui bahwa ciri ciri CDI motor lemah yakni tenaganya menjadi brebet, tetapi hal tersebut bisa digambarkan juga ketika melakukan pengukuran dengan avometer. CDI mengalami kerusakan, nantinya avometer akan menujukkan:

  • Jarum Tidak Bergerak: Jika jarum avometer tidak bergerak sama sekali saat motor dinyalakan, ini menunjukkan bahwa tidak ada arus yang mengalir dari CDI ke koil. Hal ini menandakan bahwa CDI sudah rusak dan perlu diganti.
  • Pergerakan Jarum Tidak Stabil: Jika jarum avometer bergerak tetapi tidak stabil, ini bisa menandakan adanya masalah pada koneksi atau gangguan dalam sistem pengapian. Mungkin perlu memeriksa kembali koneksi kabel atau kondisi komponen lain seperti koil atau spul.

Pemeriksaan Tambahan

Adapun beberapa pemeriksaan tambahan yang perlu Anda lakukan, ketika beberapa tafsiran di atas masih belum terbukti bahwa CDI motor rusak. Berikut cara melakukan pemeriksaan tambahan:

  • Cek Arus dari Spul dan Pulser: Sebelum memutuskan bahwa CDI rusak, pastikan juga memeriksa arus dari spul dan pulser yang menuju ke CDI. Jika tidak ada arus dari komponen-komponen ini, masalah mungkin bukan pada CDI tetapi pada spul atau pulser.
  • Cek Komponen Lain: Selain CDI, pastikan juga memeriksa komponen lain seperti aki, sekering, dan koil. Kadang, masalah pengapian bisa disebabkan oleh komponen lain yang tidak berfungsi dengan baik.

Dengan menginterpretasikan hasil pengukuran ini, Anda dapat menentukan apakah CDI motor Anda masih dalam kondisi baik atau perlu diganti. Hal ini membantu dalam menjaga performa motor agar tetap optimal dan menghindari kerusakan lebih lanjut pada sistem pengapian.

Tips Mencegah CDI Motor Rusak

Tips Mencegah CDI Motor Rusak

Jika Anda tidak ingin repot mengecek CDI motor rusak atau tidaknya menggunakan avometer, maka terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan. Berikut adalah tips mencegah CDI motor rusak:

  • Jauhkan dari Panas Berlebih: Pastikan CDI ditempatkan di area yang tidak terlalu dekat dengan mesin atau sumber panas lainnya. Panas berlebih dapat merusak komponen elektronik dalam CDI dan memperpendek umur pakainya.
  • Hindari Kelembapan dan Air: Penempatan CDI di area yang mudah terkena air, uap air, atau embun dapat menyebabkan kerusakan. Air bisa menjadi penghantar listrik yang dapat mengakibatkan konsleting pada rangkaian dalam CDI​.
  • Gunakan Konektor Berkualitas: Pastikan menggunakan konektor kabel (skun) yang berkualitas baik untuk mendapatkan sambungan yang sempurna. Konektor yang buruk bisa menyebabkan koneksi longgar yang mengakibatkan arus listrik tidak stabil​.
  • Periksa Sambungan Secara Rutin: Lakukan pemeriksaan rutin pada koneksi kabel untuk memastikan tidak ada sambungan yang longgar atau korosi yang bisa mengganggu aliran listrik ke CDI​.
  • Gunakan Kabel yang Sesuai: Pastikan menggunakan kabel dengan ukuran yang sesuai. Kabel yang terlalu kecil dapat menyebabkan hambatan arus yang besar, mengakibatkan panas berlebih dan potensi konsleting.
  • Hindari Kabel yang Terlalu Panjang: Kabel yang terlalu panjang bisa menyebabkan drop tegangan yang signifikan, sehingga arus listrik yang sampai ke CDI tidak optimal.
  • Pemeriksaan Berkala: Lakukan pemeriksaan rutin pada CDI untuk mendeteksi tanda-tanda awal kerusakan. Hal ini termasuk memeriksa kebersihan konektor dan memastikan tidak ada kabel yang aus atau rusak​.
  • Penggantian Komponen Lain: Selain CDI, periksa dan ganti komponen lain yang berhubungan dengan sistem pengapian seperti busi, koil, dan aki secara berkala untuk memastikan semua komponen bekerja dengan optimal.
  • Pilih CDI yang Berkualitas: Jika harus mengganti CDI, pilihlah CDI yang berkualitas dari produsen terpercaya. CDI berkualitas tinggi biasanya memiliki daya tahan lebih lama dan kinerja yang lebih baik.
  • Hindari CDI Palsu: Pastikan untuk membeli CDI dari sumber yang terpercaya untuk menghindari produk palsu yang kualitasnya tidak terjamin dan bisa merusak sistem pengapian motor Anda.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat memastikan CDI motor Anda tetap dalam kondisi baik dan memperpanjang umur pakainya, sehingga motor Anda selalu dalam performa terbaik.

Kesimpulan

Cara mengecek CDI dengan avometer adalah langkah penting dalam perawatan motor untuk memastikan sistem pengapian berfungsi optimal. CDI, atau Capacitor Discharge Ignition, adalah komponen vital yang mengatur percikan api ke busi.

Menggunakan avometer, yang juga dikenal sebagai multimeter, memungkinkan deteksi kerusakan CDI secara akurat. Langkah-langkah pengecekan melibatkan pengaturan avometer pada DC 250 Volt, menghubungkan kabel merah ke CDI dan kabel hitam ke ground, serta menginterpretasikan hasil pengukuran untuk mengetahui kondisi CDI.

Apakah Anda memiliki pengalaman mengecek CDI motor? Jangan lupa untuk membagikan artikel ini dan kunjungi ujikokoh.id untuk tips perawatan motor lainnya.

Tinggalkan komentar